Cara Menanam Padi Tradisional

Bagikan postingan ini

Halo sobat petanimandiri kali ini kami akan membuat postingan tentang cara menanam padi secara traditional lho namun masih relevan kok untuk diterapkan di dunia modern sekarang yuk simak postingan-nya !

Tanaman padi merupakan asal muasal dari beras. Beras merupakan kebutuhan utama masyarakat Indonesia untuk mencukupi kebutuhan karbohidrat. Begitu bergantungnya masyarakat akan kebutuhan beras atau nasi, menyebabkan beras atau nasi menjadi kebutuhan utama dan wajib untuk dipenuhi. Kecukupan dan keberhasilan budidaya tanaman padi menjadi penentu untuk mencukupi kebutuhan.

Tanpa tanaman padi maka manusia tidak dapat mengkonsumsi nasi lagi. Sehingga, budidaya tanaman padi harus terus dikembangkan oleh petani padi Indonesia. Inilah Cara menanam padi yang baik dan menguntungkan, Selain nilai kebutuhannya, tanaman padi juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Seperti sudah diketahui oleh masyarakat, nilai jual beras sangatlah tinggi dan pasti laku tidak mungkin tidak laku. Oleh karena itu, diharapkan semakin bertambah para petani yang mengembangkan budidaya tanaman padi ini.

Cara Menanam Padi

Untuk mendapatkan tanaman padi yang berkualitas, tentu diperlukan cara tanam padi dan  proses penanaman yang baik dan benar, persiapan apa yang perlu di perhatikan dalam membudidayakan tanaman padi. Berikut ini beberapa langkah dalam cara menanam padi yang harus di perhatikan agar cara budidaya padi sampai panen berikut ini:

Persiapan media tanam

Media tanam untuk menanam padi haruslah disiapkan minimal dua minggu sebelum penanaman. Persiapan dilakukan dengan mengolah tanah sebagai media tanam. Tanah harus dipastikan bebas dari gulma dan rumput liar. Jangan sampai pertumbuhan tanaman padi terganggu karena harus berbagi nutrisi dan air dengan rumput-rumput liar. Jika sudah bebas dari tanaman liar, basahi tanah dengan air lalu lakukan pembajakan. Pembajakan dilakukan untuk mempersiapkan tanah dalam keadaan lunak dan gembur serta cocok untuk penanaman. Di zaman modern ini pembajakan tidak lagi dilakukan dengan mencangkul tetapi dengan menggunakan sapi ataupun traktor. Setelah melalui pembajakan, kembali genangi media tanam dengan air. Air diberikan dalam jumlah banyak untuk menutupi seluruh lahan dengan ketinggian hingga 10 cm. Biarkan air pada media tanam terus menggenang. Air yang menggenang selama dua minggu akan menyebabkan media tanam menjadi berlumbur dan racun pun dapat hilang karena ternetralisir.

Pemilihan bibit

Bibit pada tanaman padi harus melalui pengujian terlebih dahulu untuk menentukan kualitasnya. Pengujian dilakukan dengan merendam sekitar 100 butir benih padi dalam air. Setelah dua jam periksalah benih tersebut. Cara menanam benih padi yaitu dengan Pemeriksaan benih dilakukan dengan mengidentifikasi perubahan pada benih. Jika terdapat lebih dari 90 butir benih atau lebih dari 90% benih mengeluarkan kecambah, maka artinya benih tersebut berkualitas unggul dan bermutu tinggi. Tentu benih yang berkualitas unggul dan bermutu tinggi inilah yang layak untuk dibudidayakan. Sedangkan jika benih tidak menunjukkan tanda seperti yang disebutkan diatas, artinya benih tersebut tidak disarankan untuk dibudidayakan. Setelah menentukan benih yang akan dijadikan bibit, maka dapat dilakukan persemaian segera.

Persemaian

Persemaian dilakukan setelah menentukan bibit yang unggul. Bibit unggul tersebut kemudian akan disemai di wadah persemaian. Wadah persemaian terlebih dahulu harus disiapkan. Kebutuhan wadah semai diberikan dalam perbandingan sebesar 1 : 20. Misalkan akan menggunakan lahan sawah sebesar 1 hektar maka wadah persemaiannya sekitar 500 m2. Lahan pada wadah persemaian haruslah juga berair dan berlumpur. Berikan pupuk urea dan pupuk TSP pada lahan persemaian dengan dosis masing-masing 10 gr per 1 m2. Jika lahan persemaian sudah siap, sebarkan benih yang telah berkecambah dengan merata.

Penanaman

Untuk proses penanaman terbagi menjadi beberapa teknik atau cara berikut adalah cara yang petanimandiri dapatkan dari beberpa sumber artikel di internet.

1. Tanam Muda

Bibit sudah bisa di pindah tanam setelah 10 – 15   hari setelah semai ( HSS). Semakin muda umur bibit yang di pindah tanamkan ke lahan maka diharapkan tingkat stress bibit akan semakin sedikit, selain itu dengan tanam bibit muda tanaman akan lebih cepat beradaptasi dan memiliki jumlah anakan yang lebih banyak.

Berkaitan dengan jumlah anakan ada berbagai faktor penentu selain tanam bibit muda antara lain : tingkat kesuburan tanah. Pembenaman sisa-sisa jerami kedalam tanah mampu meningkatkan kesuburan tanah tetapi penting juga untuk melakukan pengomposan sisa-sisa jerami dan kotoran ternak sehingga tanah menjadi lebih subur.

Manfaat tanam bibit muda antara lain  mengurangi stagnasi pertumbuhan setelah tanaman pindah tanam, pertumbuhan akar cepat/dalam sehingga tanaman menjadi tahan rebah, umur panen lebih cepat, tanaman lebih sehat sehingga hasil akan meningkat.

2. Tanam Bibit Dangkal

Bibit ditanam pada lahan sawah dengan kondisi air yang macak-macak / lahan tidak tergenang air. Penanaman dilakukan secara hati-hati dengan cara diselipkan. Jika bibit ditanam tidak dengan cara diselipkan kemungkinan besar akar akan tertekuk keatas.

Kondisi akar yang tertekuk ke atas menyebabkan tanaman memerlukan waktu kurang lebih 7 hari untuk dapat tumbuh dengan baik. Akar bibit harus horisontal atau berbentuk huruf L. Bibit ditanam sedalam 1 cm-2 cm, setelah tanam tidak dilakukan pengairan hingga tanah agak retak.

3. Satu sampai tiga tanaman per lubang

Bibit ditanam pada lahan sawah dengan satu sampai tiga tanaman per lubang, sehingga diharapkan tidak terjadi persaingan dalam pemenuhan kebutuhan akan air dan hara pada saat tanaman mulai akan tumbuh.

Selain itu dengan penanaman satu lubang satu tanaman akan diperoleh manfaat peningkatan jumlah anakan dan penghematan kebutuhan benih. Tetapi perlu juga diperhatikan untuk menyiapkan bibit sebagai sulaman. Untuk daerah-daerah yang endemik serangan keongmas bisa menanam lebih dari satu bibit maksimal 3 bibit satu lubang tanam dengan umur bibit yang lebih tua.

Nah begitulah sobat pertanian mengenai cara menanam padi secara traditional. Lalu apakah sobat pertanian mandiri masih dapat menemui kegiatan ini disekitar kalian ?

O iya next post kita akan membahas tentang teknologi yang di gunakan dalam menanam padi secara modern loh ditunggu ya !!!

Salam berdikari ya kawan-kawan.

1 komentar untuk “Cara Menanam Padi Tradisional”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Keranjang Belanja